Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang
musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya
kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua
kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga
tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars
berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C
(23.0 °F) pada musim panas.[31]
Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang
tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan thermal inertia tanah Mars yang rendah.[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan
Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars
yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat aphelion
saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara.
Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara
lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54.0 °F)
daripada suhu musim panas di utara.[100]
Di Mars juga terdapat badai debu
terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari
badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh
planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan
Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar